31 Januari 2009

Meditasi




Fakta :


Kesadaran akan hal ini muncul dari suatu kajian besar yang dilakukan oleh dua psikiater Jepang, Kasamatsu dan Hirai, yang pada tahun 1966 melakukan kajian luas pada empat suhu Zen. Kajian menunjukkan bahwa:

· Gelombang alfa sangat menonjol pada hasil EEG otak para suhu Zen tersebut.

· Keadaan mengantuk telah dianggap bukan penanggung jawab untuk keadaan relaksasi yang telah dicapai, karena catatan EEG memantau keadaan dimulainya tidur dan menunjukkan tidak adanya ondisi kantuk tersebut.

· Gelombang alfa tetap ada ketika para suhu Zen ini membuka mata (kondisi yang hampir tidak mungkin dilakukan oleh orang biasa dengan mata terbuka).

Semakin lama pelatihan yang telah dijalani oleh seorang suhu Zen, semakin banyak perubahan positif mereka yng tercermin dalam catatan EEG.

Evaluasi yang terpisah tentang keterampilan meditasi berkolerasi erat dengan jumlah gelombang alfa yang ditemukan di dalam hasil ini.



EEG (Electro Enchepalogram) awalnya untuk mengevaluasi infeksi susunan saraf pusat, trauma kepala, epilepsy dan tumor otak. Namun pada saat ini EEG dapat digunakan juga untuk indikator gangguan fungsi otak akibat kelainan metabolisme, problema psikiatri akibat kelainan organic otak dan juga gangguan problema tingkah laku pada anak. Sebagai alat pengak diagnosa, diperlukan seorang dokter spesialis saraf yang benar-benar bisa menginterpretasikan perekeman untuk mendapatkan tindakan yang tepat.


gambar: seorang suhu yang di pasangi alat EEG


Meditasi dapat dilakukan dalam berbagai posisi, meskipun biasanya lebih dipilih posisi duduk.


gambar : meditasi dengan posisi duduk


Untuk orang yang berpengalaman, meditasi dapat dilakukan di lantai dengan kaki menyilang, tetapi juga dapat dilakukan dengan sama baiknya jika kita duduk dikursi. Ketika bermeditasi, punggung harus lurus dan rileks. Kaki harus rileks dan kaki beristirahat dengan nyaman di lantai atau salah satu terletak pada paha.

gambar : tangan yang berbentuk bunga teratai

Ada dua bentuk meditasi: yang pertama memusatkan perhatian pada objek internal meditasi, misal pernapasan. Yang kedua, memusatkan perhatian pada objek eksternal meditasi, misalnya sekuntum bunga.


Meditasi transcendental adalah contoh bagus meditasi jenis pertama. Dalam bentuk meditasi ini, kita memilih sebuah suara “ohmmmm” dan memusatkan pikiran untuk terus mengulanginya. Ketika kita melakukannya, semua gangguan dan suara akan perlahan-lahan menghilang sampai pikiran kita “mengapung bebas”. Kita dapat melakukan meditasi ini selama tiga menit setiap hari dan mendapatkan efek yang berarti pada tingkat stres dan relaksasi. Latihan meditasi yang ideal adalah 20 menit, meskipun beberapa orang senang melanjutkannya sampai 1 jam, hanya karena efek menenangkan yang mereka terima bagi akal dan tubuh.


Selama meditasi, pusatkan perhatian kepada objek selama dan sesering mungkin.


"Close your eyes and you will see clearly.

Cease to listen and you will hear Truth.

Be silent and your heart will sing. Seek no contacts and you will find union.

Be still and you will move forward on the tide of the spirit.

Be gentle and you will need no strength. Be patient and you will achieve all things.

Be humble and you will remain entire.

Stop thinking and you will end problems."





Tidak ada komentar:

Posting Komentar